UPS atau Uninteruptible Power Supply merupakan suatu komponen yang berfungsi
- sebagai backup power listrik ketika terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba,
- menjaga supaya tidak merusak perangkat elektronik yang di-supply nya.
1. Fuse
Fuse adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengaman dalam rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan elektronika.
2. Transformator
Pada
dasarnya, transformator hanyalah komponen yang terdiri dari lilitan-lilitan
tembaga yang disusun sedemikian rupa yang fungsinya untuk memindahkan tenaga
listrik dari primer ke sekunder melalui induksi elektromagnet.
3.
Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
4. Kapasitor
Kondensator
atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad
dari nama Michael Faraday.
5.
Regulator
Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu secara otomatis.
6.
DC
Voltmeter
DC voltmeter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika.
TRANSFORMATOR
Transformator atau sering
disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi
Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam
pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal
dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan,
dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke
tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada
umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Bentuk dan Simbol
Transformator (Trafo)
Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol
Transformator :
Prinsip Kerja
Transformator (Trafo)
Sebuah Transformator yang sederhana pada
dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan
kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti
Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka
akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan
magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik
yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan
magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama
(primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan
sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik
dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan
tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo
pada umumnya adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan
ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks
Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu
panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk
Inti Transformator tersebut diantaranya seperti :
- E – I Lamination
- E – E Lamination
- L – L Lamination
- U – I Lamination
Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.
REGULATOR
Regulator merupakan
salah satu komponen yang penting pada mobil. Disebut penting karena jika
terjadi kerusakan pada regulator, maka mobil tidak bisa berjalan atau tiba-tiba
mati saat di jalan. Sebagai salah satu satu rangkaian komponen elektronik,
regulator memiliki fungsi sebagai pengatur output pengisian.
Dalam regulator ada
tiga buah relay yang bertugas mengontrol tegangan yang dihasilkan pembangkit
listrik, mengontrol arus yang keluar, dan mencegah arus balik dari baterai.
Ketiga fungsi tersebut dijalankan oleh voltage regulator,
pembatas arus, dan cut out relay.
Sebagai komponen
listrik pada mobil, regulator juga mengatur tegangan arus listrik dari alternator agar
sesuai dengan kapasitas aki, dan beberapa komponen kelistrikan lain pada mobil.
Hal tersebut membuat fungsi regulator sangat penting. Sebab jika listrik
mengalir dari alternator ke aki melebihi batas, maka komponen tersebut dapat
rusak. Melalui komponen tersebut, arus tegangan listrik diatur untuk tetap
berada di 13,5 hingga 14,5 volt.
Komponen Regulator
Seperti yang sudah
disebutkan di atas, regulator memiliki tiga komponen yang saling berhubungan
untuk menjalankan tugasnya. Komponen - komponen tersebut adalah voltage regulator,
pembatas arus, dan cut out relay. Berikut ini penjelasan dari
ketiga komponen yang dimaksud:
- Voltage Regulator
Komponen ini berfungsi
untuk mengontrol listrik yang dihasilkan agar selalu tetap stabil. Cara
kerjanya adalah ketika tegangan listrik mulai naik, kemudian arus listrik
tersebut secara otomatis dialirkan melalui sebuah tahanan yang dihubungkan seri
dengan kumparan medan. Sehingga, arus yang masuk ke kumparan tersebut diberi
batas. Ini membuat tegangan listrik yang dibangkitkan menjadi turun. Setelah
tegangan listrik tersebut turun, maka secara otomatis arus listik dapat
mengalir, tanpa harus melalui tahanan yang dihubungkan pada seri tersebut.
Dengan begitu tegangan listrik naik kembali. Tegangan listrik yang naik dapat
diatur dengan menyetel ketegangan pegas dan celah udara pada voltage regulator tersebut.
2. Pembatas Arus
Pembatas arus
berfungsi untuk membatasi arus listrik yang berlebihan dari dinamo. Cara
kerjanya, jika arus yang mengalir berlebihan maka secara otomatis arus tersebut
akan dialirkan melalui sebuah tahanan, kemudian menuju kumparan medan. Dengan
begitu, arus yang dibangkitkan dinamo menjadi kurang. Jika arus listrik yang
dibangkitkan terlalu kecil maka, secara otomatis gaya pegas arus listrik yang
dialirkan ke kumparan medan tanpa melalui tahanan akan membuat arus listrik
bertambah.
3. Cut Out Relay
Komponen ketiga dari
regulator ini berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik yang mengalir dari
baterai ke dinamo. Terjadinya arus balik tersebut disebakan oleh tegangan
listrik yang dibangkitkan dinamo. Di mana pada putaran rendah tegangan listrik
yang turun tersebut dipengaruhi putaran dinamo. Pada suatu putaran tertentu,
tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih rendah dari tegangan listrik
baterai. Jika terjadi hal tersebut maka, akan timbul arus balik.
DC VOLTMETER
Voltmeter adalah sebuah alat
ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
yang ada dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan
lokasi komponen yang diukur. Ada tiga lempengan tembaga yang ada di dalamnya.
Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah
tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan
lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya
sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter).
Tidak jauh berbeda dengan
Amperemeter, desain voltmeter juga dibagi menjadi hambatan seri atau multiplier
dan juga galvanometer. Kinerja alat ukur ini akan lebih baik dan bisa meningkat
jika ditambah dengan multiplier. Dengan penambahan ini, diharapkan kemampuannya
bisa bertambah berkali lipat besar daripada sebelumnya. Jika kuat arus dan
medan magnet Saling berinteraksi maka akan timbul gaya magnet. Gaya itulah
nanti yang akan menggerakkan jarum. Besar kecil penyimpangan jarum akan
dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir.
Fungsi Voltmeter.
Apa itu fungsi dari voltmeter?
Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan
listrik yang ada di suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan
menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V),
mikrovolt, dan juga kilovolt (kV). Tahukah Anda? Alat ini memiliki batasan
ukuran yaitu nilai maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran
melebihi batas yang ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.
Ketika
tegangan listrik AC dari PLN mati atau terjadi under maupun over voltage, UPS
akan memutus jalur bypass dan sebagai gantinya menggunakan output dengan supply
dari baterai yang saat kondisi standby sudah di charge. Perpindahan supply
tegangan pada UPS tersebut menggunakan relay dan untuk perpindahan hanya
diperlukan waktu beberapa ms.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar