- Tujuan dari pembuatan rangkaian ini adalah untuk memenuhi tugas rangkaian UTS mata kuliah Elektronika Industri.
- Adapun fungsi dari rangkaian alat pendeteksi jumlah barang dengan sensor LDR ini adalah untuk menghitung jumlah barang masuk dan jumlah barang keluar pada sistem produksi.
1. Resistor
Kalau
kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah membaca
nilai resistansinya. Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai
dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk
cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi
kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin pertama dan
seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan cincin terakhir
adalah faktor pengalinya.
2. LED
LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
3.
Counter
Counter adalah
rangkaian logika sekuensial yang dapat berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa
yang masuk yang dinyatakan bilangan biner. Hampir seluruh peralatan
elektronik yang mempergunakan sistem digital di dalam rangkaiannya berisi
suatu alat yang dapat mengontrol urutan operasi program. Alat tersebut
dinamakan dengan pencacah atau counter.
4.
Sensor LDR
LDR (Light Dependent
Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga
dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi
dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya
yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya
jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai
hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan
terhambat.
5.
Op-Amp
6. Button
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open). Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.
COUNTER
Counter adalah rangkaian logika sekuensial yang dapat
berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk yang dinyatakan
bilangan biner. Hampir seluruh peralatan elektronik yang mempergunakan sistem
digital di dalam rangkaiannya berisi suatu alat yang dapat mengontrol
urutan operasi program. Alat tersebut dinamakan dengan pencacah atau counter.
Pada umumnya counter ini dibentuk dari beberapa buah
rangkaian flip-flop
atau bistabil multivibrator yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut cara kerja masukan pulsa ke
dalam setiap flip-flop, maka counter dapat dibagi menjadi:
1.
Asynchronous binary counter
2.
Sycnchronous binary counter
Sedangkan
menurut urutan hitungan yang terbentuk pada outputnya, maka counter dapat
dibagi menjadi:
1.
Up counter
2.
Down counter
3.
Up-down counter
A.
Asynchronous Binary Up Counter
Counter
ini dapat menghitung biangan biner dengan urutan dari bawah ke atas. Apabila
digunakan 4 buah flip-flop, maka kita dapat melakukan hitunga paling tinggi
adalah 1111. Counter yang dapat menghitung sampai 1111 disebut 4 bit binary
counter. Oleh karena dapat menghitung dengan cara ke atas, maka disebut pula
asynchronous 4 binary up counter. Gambarnya dapat dilihat seperti berikut.
Pada rangkaian di atas, input J dan K dari seluruh flip-flop
dibuat dalam keadaan 1. Sebelum pulsa pertama yang akan dihitung masuk ke
input, maka seluruh output counter L4, L3, L2 dan L1 dibuat 0 terlebih dahulu
dengan jalan membuat clear dalam keadaan 0 walaupun sesaat.
Pada saat pulsa pertama bergerak dari 1 ke 0, maka output
flip-flop A akan berubah dari 0 ke 1, Ouput B akan tetap karena sinyal yang
masuk pada input clock berubah dari 0 ke 1. Flip ke 3 dan 4 juga tidak
mengalami perubahan karena belum ada perubahan pada input clocknya. Jadi dapat
disimpulakan bahwa sesudah pulsa pertama datang keadaan ouput L4, L3, L2, L1
adalah 0001.
Selanjutnya apabila pulsa kedua bergerak dari 1 ke 0, output
flip-flop 1 akan kembali menjadi 0, akibatnya terjadi perubahan juga pada input
clock flip-flop 2 (dari 1 ke 0) sehingga ouput flip-flop 2 menjadi 1. Sedangkan
flip flop 3 dan 4 outputnya belum mengalami perubahan karena pulsa input
clocknya belum mengalami perubahan dari 1 ke 0. jadi sekarang output rangkaian
counter ini adalah 0010.
Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15 datang. Keempat
output rangkaian counter akan bernilai 1111. Begitu masuk pulsa ke 16
(perubahan dari 1 ke 0) datang maka output dari masing-masing flip-flop akan
berubah menjadi 0000 (seperti keadaan awal)
B.
Asynchronous Binary Down Counter
Prinsip kerja dari counter ini adalah kebalikan dari up
counter, yaitu menghitung bilangan biner dengan urutan mulai dari atas ke bawah
(dari besar ke kecil). Prinsip kerjanyapun tidak jauh berbeda dari up counter.
Bedanya hanya setiap output flip-flop diambil dari output Q, sedangkan input
clocknya dihubungkan dengan ouput not Q dari flip-flop sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar berikut.
Prinsip Kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sebelum pulsa pertama datang dan masuk ke input, seluruh
output counter Q3,2,1,0 dibuat 0 dengan menggunakan direct clear walaupun
sebentar saja. Pada saat pulsa pertama bergerak dari 1 ke 0, maka output flip-flop
0 akan berubah menjadi 1. Not Q flip-flop A berubah dari 1 ke 0 juga. Hasil
perubahan ini akan masuk ke flip-flop 1 sehingga menyebabkan output Q2 menjadi
1. Hal yang sama juga terjadi pada flip-flop 2 dan 3 sehingga output mereka
berubah menjadi 1. Jadi sesudah pulsa pertama masuk output counter akan berubah
menjadi 1111.
Ketika pulsa ke dua masuk (berubah dari 1 ke 0), maka output
flip-flop pertama akan berubah dari 1 ke 0 yang berarti output not Q nya juga
berubah dari 0 ke 1. perubahan output not Q ini akan diteruskan ke flip-flop
yang kedua. Tetapi tidak akan menyebabkanperubahan pada flip-flop ke dua (Q
flip-flop ke dua masih tetap 1). Hal yang sama juga terjadi pada flip ketiga
dan keempat. Jadi pada pulsa yang kedua ini output dari keempat flip-flop
tersebut adalah 1110.
Demikianlah seterusnya sampai pulsa ke 15 sehingga ouputnya
menjadi 0001. Ketika pulsa ke 16 datang output rangkaian berubah menjadi 0000.
Jadi rangkaian ini merupakan rangkaian pencacah (counter) dari nilai tertinggi
(atas) ke nilai terendah (bawah) yaitu dari 1111 sampai 0000
C. Asynchronous Up Down Counter
Suatu rangkaian elektronik yang mempergunakan sistem digital
sering memerlukan suatu alat pencacah yang dapat menghitung ke atas dan bisa
juga menghitung ke bawah. Alat pencacah yang dapat melakukan penghitungan
seperti ini disebut dengan binary up down counter. Alat ini dapat menghitung ke
atas dan ke bawah dengan mengatur suatu alat pengontrol tertentu.
Dengan memanfaatkan tombol up dan down pada gambar di atas
kita dapat melakukan proses penghitungan dari atas atau dari bawah.
D.
Synchronous Binary Up Counter
Jika pada asynchronous counter pulsa yang akan dihitung
datangnya tidak serentak, maka pada synchronour counter ini pulsa yang ingin
dihitung ini masuk ke dalam setiap flip-flop serentak (bersama-sama) sehinga
perubah output setiap flip-flop akan terjadi secara serentak. Oleh karena itu
proses penghitungan pada synchronous counter ini akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan asynchronous counter.
E.
Syinchronous Binary Down Counter
Sama dengan synchronous binary up counter di atas, hanya
saja bedanyan rangkaian ini melakukan penghitungan dari atas ke bawah.
Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.
F.
Synchronous Binary Up Down Counter
Pada rangkaian ini bisa dilakukan proses penghitungan ke
atas atau ke bawah dengan memanfaatkan tombol pengatur proses penghitungan.
Rangkaiannya dapat dilihat seperti berikut.
Jika kita menggunakan kontrol up counter maka rangkaian yang
aktif adalah
Sedangkan jika kita menggunakan down counter maka rangkaian
yang aktif adalah
Dengan merangkaiakan beberapa buah JK flip-flop dapat
dibentuk beberapa jenis counter. Jumlah kemampuan menghitung dari counter
bergantung pada jumlah flip-flop yang digunakan. Semakin bnayak jumlah
flip-flop yang digunakan, semakin besar pula jumlah menghitung yang dapt
dilakukan.
Selain dapat menghitung pulsa, counter dapat juga digunakan
untuk pembagi frekuensi. Frekuendi output dari sebuah flip-flop adalah setengah
dari frekuensi inputnya. Jadi, pada counter yang menggunakan empat buah
flip-flop akan membagi 16 frekuensi inputnya (f output = 1/16 f input).
.
LDR (Light Dependent Resistor)
merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga
dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi
dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya
yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya
jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai
hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan
terhambat.
LDR
berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika
seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka
arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim
cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering
digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur,
alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera
otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Cara Kerja Sensor LDR
Prinsip kerja LDR sangat sederhana
tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada
berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran
listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai
resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai
LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
Pada saat sensor LDR mendeteksi adanya sebuah benda, maka keluaran dari sensor ini akan menuju resistor dan op-amp.. Arus dari sumber akan menuju ke R1 dan berakhir di counter.
Rangkaian: Klik disini
Video: Klik disini
File: Klik disini
Datasheet resistor :Klik disini
Datasheet LED : Klik disini
Datasheet counter :Klik disini
Datasheet LDR : Klik disini
Datasheet op-amp : Klik disini
Datasheet button : Klik disini
html blog : Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar