TUGAS 6 - APLIKASI RANGKAIAN SEDERHANA SAKLAR SENSOR SENTUH



1. Aplikasi Rangkaian Sederhana Saklar Sensor Sentuh [kembali]

Digital Touch Sensor merupakan sebuah modul sensor yang berfungsi:

-seperti tombol/saklar, namun cara penggunaanya hanya perlu dengan menyentuhnya menggunakan jari kita. 

-Pada saat disentuh oleh jari, sensor akan mendeteksi aliran arus listrik pada tubuh manusia karena tubuh manusia dapat mengalirkan listrik. Data akan berlogika 1 (HIGH) saat disentuh oleh jari dan akan berlogika 0 (LOW) saat tidak disentuh.


Digital touch sensor dapat digunakan untuk switching suatu alat atau sistem. Seperti untuk: 

-menghidupkan lampu, 

-menghidupkan motor, 

-menyalakan sistem keamanan, dan lain-lain


1.      Relay



Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

 

2.      Transistor bipolar



Transistor adalah piranti aktif di mana outputnya adalah merupakan hasil perubahan dari imputnya. Dengan membandingkannya, maka akan di peroleh faktor penguat. Dengan basis bersama ( CB ) , dengan potensial UcB untuk dua jenis transistor PNP dan NPN. Untuk jenis PNP  emiter positif terhadap basis sedangkan kolektornya negatif. Begitu pun sebaliknya dengan jenis NPN, emiter negatif dan kolektornya positif.

 

3.      Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang paling depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.

 

Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10%  atau 20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan cincin terakhir adalah faktor pengalinya. 

 

4.      Kapasitor

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.

 

5.      Dioda

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.

6.      LED

                        LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika                            diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan                                            semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis                                 bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

7.      Timer NE555

Kaki 1 (GND)  :   Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.

Kaki 2 (TRIG) :   Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi   “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).

Kaki 3 (OUT)  :    Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.

Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi  rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.

Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses   terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.

Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).

Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.

Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).

 

8.      Touch sensor

Saklar sentuh adalah jenis saklar yang hanya memiliki disentuh oleh suatu benda untuk beroperasi. Hal ini digunakan di banyak lampu dan dinding switch yang memiliki eksterior logam serta pada terminal komputer publik. Sebuah touchscreen mencakup berbagai switch sentuh pada tampilan. Sebuah switch sentuh adalah jenis yang paling sederhana dari sensor taktil.

Tubuh manusia memiliki Panca Indera yang berfungsi untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Konsep yang sama juga diterapkan pada mesin atau perangkat elektronik/listrik agar dapat melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, berbagai jenis sensor pun diciptakan untuk melakukan tugas tersebut. Salah satu sensor tersebut adalah Sensor Sentuh atau Touch Sensor.

Seperti namanya, Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.

SENSOR SENTUH

Tubuh manusia memiliki Panca Indera yang berfungsi untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Konsep yang sama juga diterapkan pada mesin atau perangkat elektronik/listrik agar dapat melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, berbagai jenis sensor pun diciptakan untuk melakukan tugas tersebut. Salah satu sensor tersebut adalah Sensor Sentuh atau Touch Sensor.

Jenis-jenis Sensor Sentuh

Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.

Sensor Kapasitif

Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.

Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

Sensor Resistif

Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

 RELAY

Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar Bentuk dan Simbol Relay

Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering ditemukan di Rangkaian Elektronika.

Prinsip Kerja Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

  1. Electromagnet (Coil)
  2. Armature
  3. Switch Contact Point (Saklar)
  4. Spring

Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

  • Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
  • Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

Arti Pole dan Throw pada Relay

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :

  • Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
  • Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :

  • Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
  • Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
  • Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
  • Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat gambar dibawah ini :



Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay

Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :

  1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
  2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
  3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
  4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

 

BAB 7

1.      Dua bagian pokok dari relai elektromekanis adalah ……… dan ……… (Kumparan;Kontak)

2.      Kontak normally open didefinisikan sebagai kontak yang membuka ketika kumparan ……

(Dihilangkan energinya)

3.      Betul atau salah? Ketika tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, relay dikatakan diberi tenaga. Salah

4.      Betul atau salah? Bounce kontak pada penutupan adalah normal pada EMR.Betul

5.      SSR tidak mempunyai bagian……….(yang bergerak)

6.      Pada SSR yang dirangkai secara optis, output dipisahkan dari input dengan ………(LED)

7.      SSR hybrid dapat bergabung dengan relay ……. kecil untuk bertindak sebagai alat yang mengaktifkan (buluh)

8.      Betul atau salah? Relai solid-state tidak menampilkan kontak yang ulet. Betul

9.      Relai pemilih waktu digunakan untuk pembukaan atau penutupan …………. dari kontak untuk rangkaian control (tunda)

10.  Relai timer tunda-OF menyediakan penundaan waktu jika kumparannya ……. (dihilangkan energinya)

BAB 8

1.      Tidak seperti pada relai, kontraktor dirancang untuk membuka dan menutup rangkaian ….. listrik tanpa menjadi rusak. (daya)

2.      Bagian-bagian prinsip dari kontraktor magnet adalah ….. dan …… (Kontak elektromagnet)

3.      Betul atau salah? Kontak utama dari kontraktor mempunyai arus kerja yang jauh lebih rendah. Salah

4.      Apabila arus penghubungan tinggi beberapa jenis penahanan ….. biasanya diperlukan (Busur api)

5.      Kumparan penghembus mempunyai …. Yang menghembus pada bunga api listrik (Medan magnet)

6.      Betul atau salah? Motor diklasifikasikan sebagai beban resistif. Betul

7.      Pengasut-motor magnetis adalah kontraktor dengan ditambah …… (Relai-Beban lebih)

8.      Dua jenis relai beban-lebih termal adalah …. dan …. (Bimetal dan  campuran meleh)

9.      Betul atau salah? Pengasut motor IEC lebih kecil per rating horse power dibandingkan per rating horse power dari NEMA. Betul

10.  Dua ujung daya yang besar dari SCR atau penyearah silicon terkontrol disebut … dan … (anoda dan Katoda)

 

BAB 9

1.      Tujuan alat diputuskan adalah untuk membuka penghantar suplai pada motor.

2.      Arus rotor-ditahan pada motor umumnya 600 persen dari arus motor beban-penuh.

3.      Betul atau salah? Saklar pemutus yang umum tidak digunakan pada pengasutan dan penghentian motor yang normal. Betul

4.      Betul atau salah? Pengontrol motor adalah alat yang benar-benar melakukan pengaturan ON/OFF dari motor. Betul

5.      Perlindungan-beban lebih motor dirancang untuk melindungi motor terhadap beban lebih ditopang.

6.      Perlindungan hubung-singkat motor disediakan oleh sekering atau pemutus rangkaian.

7.      Penghantar yang mensuplai motor tunggal harus mempunyai kemampuan ampere tidak lebih rendah 125 persen dari arus beban-penuh motor.

8.      Betul atau salah? Ukuran penghantar rangkaian kontrol motor ditentukan dengan arus jalan beban-penuh dari motor. Salah

9.      Perlindungan beban-lebih internal biasanya terdiri dari detektor suhu pada lilitan motor.

10.  Betul atau salah? Perlindungan beban-lebih eksternal adalah paling baik untuk aplikasi pengasutan yang sering. Salah

 

BAB 10

1.      Betul atau salah? Saklar pembatas dapat digunakan untuk menyediakan informasi posisi. Betul

2.      Lihat Gambar 10-1. Anggap bahwa tombol STOP ditekan ketika benda kerja berada di antara dua saklar pembatas. Bagaimana kontrol otomatis dapat dimulai lagi (dilanjutkan) dengan benda benda kerja yang gerak permulaannya pada arah yang berlawanan. Dengan pertama kali menekan tombol-tekan start dan kemudian tombol-tekan reverse (membalik)

3.      Lihat Gambar 10-2. Anggap bahwa piston bergerak dari posisi A ke B ketika semua daya listrik pada rangkaian hilang. Bagaimana ini akan memengaruhi gerakan piston? Piston akan dikembalikan pegas pada posisi A

4.      Betul atau salah? Sistem kontrol kerekan dari derek biasanya sama dengan sistem kontrol yang diterapkan pada jembatan atau rem listrik. Salah

5.      Pengontrol gerak yang dapat diprogramkan adalah sistem yang didasarkan prosesor mikro atau komputer.

6.      Kecermatan sistem kontrol-gerakan adalah ukuran dari perbedaan antara posisi yang diharapkan dan posisi yang sebenarnya.

7.      Kontrol gerakan tambahan menyebutkan alat yang menghasilkan satu step gerakan untuk tiap step komando yang diterima.

8.      Betul atau salah? Penggerak kepala sekrup mengubah gerakan linear menjadi gerakan putar. Salah

9.      Betul atau salah? Ramping (landai) menunjuk pada penambahan posisi terkecil yang dapat dicapai. Salah

10.  Betul atau salah? Sistem servo diklasifikasikan sebagai sistem. Salah


    Cara kerja sistem ini sangat sederhana, yaitu memanfaatkan listrik statis dari tangan manusia.         Ketika plat disentuh maka akan mentrigger kaki base dari transistor yang berfungsi sebagai            switching, sehingga arus dari transistor Q1 akan menuju ke pin 2 IC NE555 sebagai trigger          untuk mengaktifkannya. Ketika IC NE555 aktif, maka output pada pin 3 juga akan mentrigger        Q2 sampai on dan akan mengaktifkan relay.



File materi              :   Download disini

Simulasi Rangkaian :   Download disini

Video                     :   Download disini

Datasheet relay      :  Download disini

Datasheet transistor : Download disini

Datasheet dioda :Download disini

Datasheet kapasitor : Download disini

Datasheet LED : Download disini

Datasheet IC NE555 : Download disini

Datasheet sensor sentuh : Download disini

html blog : Download disini

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bahan Presentasi untuk Mata Kuliah  Elektronika Industri 2020     Oleh: Junaini Lubis 1910931015       Dosen Pengampu: ...