Digital Touch Sensor merupakan sebuah modul sensor yang berfungsi:
-seperti tombol/saklar, namun cara penggunaanya hanya perlu dengan menyentuhnya menggunakan jari kita.
-Pada saat disentuh oleh jari, sensor akan mendeteksi aliran arus listrik pada tubuh manusia karena tubuh manusia dapat mengalirkan listrik. Data akan berlogika 1 (HIGH) saat disentuh oleh jari dan akan berlogika 0 (LOW) saat tidak disentuh.
Digital touch sensor dapat digunakan untuk switching suatu alat
atau sistem. Seperti untuk:
-menghidupkan lampu,
-menghidupkan motor,
-menyalakan sistem keamanan, dan lain-lain
1. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
2.
Transistor
bipolar
Transistor adalah piranti aktif di mana outputnya adalah
merupakan hasil perubahan dari imputnya. Dengan membandingkannya, maka akan di
peroleh faktor penguat. Dengan basis bersama ( CB ) , dengan potensial UcB
untuk dua jenis transistor PNP dan NPN. Untuk jenis PNP emiter positif
terhadap basis sedangkan kolektornya negatif. Begitu pun sebaliknya dengan
jenis NPN, emiter negatif dan kolektornya positif.
3.
Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian elektronika. Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari
posisi cincin yang paling depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi
cincin toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak
sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa
toleransi dari resistor tersebut.
Kalau kita telah bisa menentukan mana cincin
yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Jumlah cincin yang
melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya
resistor dengan toleransi 5%, 10% atau
20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi resistor dengan
toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 cincin (tidak termasuk cincin
toleransi). Cincin pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar
nilai satuan, dan cincin terakhir adalah faktor pengalinya.
4. Kapasitor
Kondensator
atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad
dari nama Michael Faraday.
5.
Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
6. LED
7. Timer NE555
Kaki
1 (GND)
: Terminal Ground atau
Terminal Negatif sumber tegangan DC.
Kaki
2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu),
digunakan untuk memicu Output menjadi
“High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki
Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
Kaki
3 (OUT)
: Terminal Output (Keluaran)
yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
Kaki
4 (RESET) : Terminal
Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi
OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya
diberikan sinyal “High”.
Kaki
5 (CONT) : Terminal
Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara
default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
Kaki
6 (THRES) : Terminal
Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada
Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low
menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
Kaki
7 (DISCH) : Terminal
Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan
pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.Kaki Discharge ini
biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval
pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi
pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan
dari IC555.
Kaki
8 (Vcc) :
Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).
8.
Touch sensor
Saklar sentuh adalah jenis saklar yang hanya memiliki disentuh oleh suatu benda untuk beroperasi. Hal ini digunakan di banyak lampu dan dinding switch yang memiliki eksterior logam serta pada terminal komputer publik. Sebuah touchscreen mencakup berbagai switch sentuh pada tampilan. Sebuah switch sentuh adalah jenis yang paling sederhana dari sensor taktil.
Tubuh manusia memiliki Panca Indera yang
berfungsi untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Konsep yang sama
juga diterapkan pada mesin atau perangkat elektronik/listrik agar dapat
melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu, berbagai
jenis sensor pun diciptakan untuk melakukan tugas tersebut. Salah satu sensor
tersebut adalah Sensor Sentuh atau Touch Sensor.
Seperti namanya, Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.
SENSOR SENTUH
Tubuh manusia memiliki
Panca Indera yang berfungsi untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Konsep yang sama juga diterapkan pada mesin atau perangkat elektronik/listrik
agar dapat melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu,
berbagai jenis sensor pun diciptakan untuk melakukan tugas tersebut. Salah satu
sensor tersebut adalah Sensor Sentuh atau Touch Sensor.
Jenis-jenis Sensor Sentuh
Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat
dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif.
Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi
sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada
permukaannya.
Sensor Kapasitif
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh
yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih
kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari
sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan
teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan
tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor
Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk
mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat
dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat
dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari
manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi
perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh
processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan
bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini
apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari
tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor Resistif
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh
resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada
konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang
diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi,
sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti
pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan
konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan
konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari
sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan
konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar,
pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari
maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan
bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar
tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
RELAY
Pengertian Relay dan
Fungsinya –
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar Bentuk dan Simbol Relay
Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang
sering ditemukan di Rangkaian Elektronika.
Prinsip Kerja Relay
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar
yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2
jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum
diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum
diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron
Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan
Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul
gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya
(NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus
listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada
sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak
dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil
yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada
umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Arti Pole dan Throw pada
Relay
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari
Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada
Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
- Pole :
Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
- Throw :
Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan
Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2
Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal
untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal,
diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar
sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2
Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8
Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang
dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk
Coil.
Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga
Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple
Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat gambar dibawah ini :
Fungsi-fungsi dan
Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum
diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic
Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan
tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor
ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat
(Short).
BAB
7
1. Dua
bagian pokok dari relai elektromekanis adalah ……… dan ……… (Kumparan;Kontak)
2. Kontak
normally open didefinisikan sebagai kontak yang membuka ketika kumparan ……
(Dihilangkan energinya)
3. Betul
atau salah? Ketika tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, relay dikatakan
diberi tenaga. Salah
4. Betul
atau salah? Bounce kontak pada penutupan adalah normal pada EMR.Betul
5. SSR
tidak mempunyai bagian……….(yang
bergerak)
6. Pada
SSR yang dirangkai secara optis, output dipisahkan dari input dengan ………(LED)
7. SSR
hybrid dapat bergabung dengan relay ……. kecil untuk bertindak sebagai alat yang
mengaktifkan (buluh)
8. Betul
atau salah? Relai solid-state tidak menampilkan kontak yang ulet. Betul
9. Relai
pemilih waktu digunakan untuk pembukaan atau penutupan …………. dari kontak untuk
rangkaian control (tunda)
10. Relai
timer tunda-OF menyediakan penundaan waktu jika kumparannya ……. (dihilangkan energinya)
BAB
8
1. Tidak
seperti pada relai, kontraktor dirancang untuk membuka dan menutup rangkaian
….. listrik tanpa menjadi rusak. (daya)
2. Bagian-bagian
prinsip dari kontraktor magnet adalah ….. dan …… (Kontak elektromagnet)
3. Betul
atau salah? Kontak utama dari kontraktor mempunyai arus kerja yang jauh lebih
rendah. Salah
4. Apabila
arus penghubungan tinggi beberapa jenis penahanan ….. biasanya diperlukan (Busur api)
5. Kumparan
penghembus mempunyai …. Yang menghembus pada bunga api listrik (Medan magnet)
6. Betul
atau salah? Motor diklasifikasikan sebagai beban resistif. Betul
7. Pengasut-motor
magnetis adalah kontraktor dengan ditambah …… (Relai-Beban lebih)
8. Dua
jenis relai beban-lebih termal adalah …. dan …. (Bimetal dan campuran meleh)
9. Betul
atau salah? Pengasut motor IEC lebih kecil per rating horse power dibandingkan
per rating horse power dari NEMA. Betul
10. Dua
ujung daya yang besar dari SCR atau penyearah silicon terkontrol disebut … dan
… (anoda dan Katoda)
BAB
9
1. Tujuan
alat diputuskan adalah untuk membuka
penghantar suplai pada motor.
2. Arus
rotor-ditahan pada motor umumnya 600
persen dari arus motor beban-penuh.
3. Betul
atau salah? Saklar pemutus yang umum tidak digunakan pada pengasutan dan
penghentian motor yang normal. Betul
4. Betul
atau salah? Pengontrol motor adalah alat yang benar-benar melakukan pengaturan
ON/OFF dari motor. Betul
5. Perlindungan-beban
lebih motor dirancang untuk melindungi motor terhadap beban lebih ditopang.
6. Perlindungan
hubung-singkat motor disediakan oleh sekering atau pemutus rangkaian.
7. Penghantar
yang mensuplai motor tunggal harus mempunyai kemampuan ampere tidak lebih
rendah 125 persen dari arus
beban-penuh motor.
8. Betul
atau salah? Ukuran penghantar rangkaian kontrol motor ditentukan dengan arus
jalan beban-penuh dari motor. Salah
9. Perlindungan
beban-lebih internal biasanya terdiri dari detektor suhu pada lilitan motor.
10. Betul
atau salah? Perlindungan beban-lebih eksternal adalah paling baik untuk
aplikasi pengasutan yang sering. Salah
BAB 10
1. Betul
atau salah? Saklar pembatas dapat digunakan untuk menyediakan informasi posisi.
Betul
2. Lihat
Gambar 10-1. Anggap bahwa tombol STOP ditekan ketika benda kerja berada di
antara dua saklar pembatas. Bagaimana kontrol otomatis dapat dimulai lagi
(dilanjutkan) dengan benda benda kerja yang gerak permulaannya pada arah yang
berlawanan. Dengan pertama kali menekan
tombol-tekan start dan kemudian tombol-tekan reverse (membalik)
3. Lihat
Gambar 10-2. Anggap bahwa piston bergerak dari posisi A ke B ketika semua daya
listrik pada rangkaian hilang. Bagaimana ini akan memengaruhi gerakan piston? Piston akan dikembalikan pegas pada posisi
A
4. Betul
atau salah? Sistem kontrol kerekan dari derek biasanya sama dengan sistem
kontrol yang diterapkan pada jembatan atau rem listrik. Salah
5. Pengontrol
gerak yang dapat diprogramkan adalah sistem yang didasarkan prosesor mikro atau komputer.
6. Kecermatan
sistem kontrol-gerakan adalah ukuran dari perbedaan antara posisi yang diharapkan dan posisi yang sebenarnya.
7. Kontrol
gerakan tambahan menyebutkan alat
yang menghasilkan satu step gerakan untuk tiap step komando yang diterima.
8. Betul
atau salah? Penggerak kepala sekrup mengubah gerakan linear menjadi gerakan
putar. Salah
9. Betul
atau salah? Ramping (landai) menunjuk pada penambahan posisi terkecil yang
dapat dicapai. Salah
10. Betul
atau salah? Sistem servo diklasifikasikan sebagai sistem. Salah
Cara kerja sistem ini sangat sederhana, yaitu memanfaatkan listrik statis dari tangan manusia. Ketika plat disentuh maka akan mentrigger kaki base dari transistor yang berfungsi sebagai switching, sehingga arus dari transistor Q1 akan menuju ke pin 2 IC NE555 sebagai trigger untuk mengaktifkannya. Ketika IC NE555 aktif, maka output pada pin 3 juga akan mentrigger Q2 sampai on dan akan mengaktifkan relay.
File materi : Download disini
Simulasi Rangkaian : Download disini
Video : Download disini
Datasheet relay : Download disini
Datasheet transistor : Download disini
Datasheet dioda :Download disini
Datasheet kapasitor : Download disini
Datasheet LED : Download disini
Datasheet IC NE555 : Download disini
Datasheet sensor sentuh : Download disini
html blog : Download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar